Friday, September 26, 2014

Sistem Pakar (Expert System) sebagai alternatif menyelesaikan masalah

Sistem Pakar (Expert System) sebagai alternatif menyelesaikan masalah yang biasannya dilakukan oleh seorang pakar/ahli.

     Perkembangan teknologi komputer dewasa ini semakin pesat baik perangkat keras maupun perangkat lunak, sehingga hampir sebagian pekerjaan manusia kini telah dapat diselesaikan dengan komputer. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komputer merupakan alat bantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu alasan mengapa komputer lebih cenderung dikatakan sebagai alat bantu manusia adalah kecepatan dan ketepatan prosesnya lebih dapat diandalkan. Keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru dimana dapat membantu meringankan beban pekerjaan terus-menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya kemudahan-kemudahan yang ditawarkan komputer, baik dari segi ketepatan maupun kecepatan informasi.
      Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang ditujukan pada pembuatan software dan hardware yang dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia. Dengan memahami mekanisme penalaran seperti manusia, diharapkan komputer benar – benar merupakan alat bantu yang berguna dalam memecahkan masalah yang memerlukan penalaran.


      Salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang sedang mengalami perkembangan akhir – akhir ini adalah sistem pakar (expert system ), yaitu suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pemakai. Dengan bantuan Sistem Pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasannya dilakukan oleh seorang pakar.
Ciri-ciri dari Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
a.       Terbatas pada domain keahlian tertentu.
b.      Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti
c.       Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d.      Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
e.       Dirancang untuk dapat dikembangkan secara terpisah.
f.       Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
g.      Keluarannya bersifat anjuran.
h.         Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.
Beberapa keuntungan penerapan Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
a.       Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.
b.      Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, meningkatnya kualitas pekerjaan ini disebabkan meningkatnya efisiensi kerja.
c.       Menghemat waktu kerja.
d.      Menyerdehanakan pekerjaan.
e.       Merupakan arsip terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai Sistem Pakar seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun mungkin sang pakar telah meninggal.
f.       Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar. Dimana sebuah Sistem Pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja.

Sebuah program Sistem Pakar terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
a.         Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis Pengetahuan merupakan inti program Sistem Pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan (Knowledge Representation) dari seorang pakar.
b.         Basis Data (Data Base)
Basis Data adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan yang sedang dilaksanakan. Dalam praktiknya, Basis data berada di dalam memori komputer. Kebanyakan Sistem Pakar mengandung Basis Data untuk menyimpan data hasil observasi dan data lainnya yang dibutuhkan selama pengolahan.

c.          Mesin Inferensi (Inferensi Engine)
Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang akan menganalisis suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit di dalam basis pengetahuan. Mesin Inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Ada 2 tipe teknik inferensi yang ada yaitu :
ü  Pelacakan Ke Belakang (Backward Chaining) yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut.
ü  Pelacakan Ke Depan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelacakan ke belakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.

Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik penulusuran :
·         Dept-first search
Melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.
·         Breadth-first search
Bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.
·         Best-first search
Bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

Untuk sebuah sistem pakar yang besar, dengan jumlah “rule” yang relatif banyak, metode pelacakan ke depan akan dirasakan sangat lamban dalam pengambilan kesimpulan, sehingga untuk sistem-sistem yang besar biasannya digunakan metode pelacakan ke belakang.

d.      Antar Muka Pemakai (User Interface)
      Adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dan pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berbentuk “ya atau tidak” (yes or no question) berbentuk menu pilihan. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari pemakai tadi.

      Contoh sistem pakar untuk diagnosis paru-paru


DAFTAR PUSTAKA


Andoko, Andrey, 1989 : Tuntunan Pemrograman Bahasa Prolog, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Aziz, M farid, 1994 : Belajar Sendiri Pemrograman Sistem Pakar, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Rusell Stuart J, Norvig Peter. 1995: “Artificial Intelligence A Modern Approach. Prentice-Hall International Edition, New Jersey.

Suparman, 1991: Mengenal Artificial Intelegence, Andi Offset, Yogyakarta.

Turban Efraim. 1992: “Expert System And Applied Artificial Intelegence. Macmillan Publishing Company, Printed in The republic Of singapore.








0 comments:

Post a Comment