Friday, September 26, 2014

Smartfren Andromax V3s: Dukung Selfie Habis-habisan

JAKARTA, PCplus – Selfie sudah menjadi gaya hidup masa kini. Di mana-mana dan kapan saja bisa kita temukan orang sedang selfie dengan menggunakan smartphone atau tablet-nya. Agar teman-temannya juga bisa ikutan selfie, tongsis (tongkat narsis) juga tak diharamkan dipakai.
Sayangnya, kamera depan pada kebanyakan smartphone kurang menunjang aksi selfie yang tak kenal batas usia, umur maupun gender itu. Resolusi kamera depan biasanya pas-pasan, bahkan ada yang hanya 0,3 megapiksel. Kamera depan ini umumnya juga tak bagus jika berhadapan dengan kondisi kurang cahaya. Maklum tak ada flash tersemat di sana.
Namun jangan kuatir. Produsen smartphone Smartfren ternyata sudah siap mendukung aktivitas selfie kamu. Lihatlah smartphone Android terbarunya. Andromax V3s itu disemati dua flash: satu untuk kamera depan yang beresolusi 2 megapiksel, dan satu lagi untuk kamera belakang yang 8 megapiksel dengan fitur otofokus.

Android App Cache Cleaner

app-cache-cleanerPlatform Android memang menawarkan beragam kesenangan, utamanya buat mereka yang doyan bereksperimen dengan aplikasi. Ribuan aplikasi yang ada di Google Play, sangat mendukung eksperimen tadi.

Contoh Aplikasi Sistem Pakar

Contoh Aplikasi dan Pengembangannya (Contoh) Sistem Pakar

  1. Dendral : Mengidentifikasi struktur organik tak dikenal melalui analisa spektrum massa dan ilmu kimia
  2. Mycin: Identifikasi bakteri penyebab infeksi dan merekomendasikan antiobiotik dengan dosis yang disesuaikan dengan berat tubuh pasien.Dirancang oleh Edward Feigenbaum (Universitas Stanford) th ’70 an.
  3. Dipmeter Advisor: Digunakan oleh Schlumberger untuk analisis data dalam pengeboran minyak.
  4. XCON & XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer besar.Dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation (DEC) dan Carnegie Mellon Universitas (CMU), akhir ’70 an. Untuk sistem komputer DEC VAC 11 1780
  5. Sophie : Analisis sirkit elektronik
  6. Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit. Didesign oleh Sheffield Research Institute, akhir ‘70an
  7. Folio : Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan investasi.
  8. Delta : Pemeliharaan lokomotif listrik disel. Didesign & dikembangkan oleh General Electric Company.
  9. YESMVS : Membantu operator komputer & mengontrol sistem operasi MVS (multiple virtual storage). Didesign oleh IBM awal th ‘80an
  10. ACE : SP troubleshooting pd sistem kabel telpon. Didesign & dikembangkan oleh AT&T Bell Lab awal th ‘80an

 Contoh Aplikasi Sistem Pakar
Aplikasi Sederhana: Sistem Pakar Bengkel Mobil
Ini adalah contoh Sistem Pakar sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa yang salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan gejala-gejala yang teramati. Anggap Sistem Pakar kita memiliki aturan-aturan berikut:
1.      JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN starter_dapat_dihidupkan MAKA ada_masalah_dengan_pengapian
2.      JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki
3.      JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter
4.      JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA mesin_mendapatkan_bensin
      Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_ masalah_ dengan _pengapian, ada_ masalah_ dengan_ aki dan ada_ masalah_ dengan_ starter.Dengan sistem terarah-tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama, Sistem Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini, aturan 1 dapat digunakan, sehingga Sistem Pakar akan menset goal baru untuk membuktikan apakah mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang dapat digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum memperoleh solusinya, maka Sistem Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan: “Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian dicatat, sehingga klien tidak akan ditanyai lagi dengan pertanyaan yang sama.
Nah, karena sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa mesin mendapatkan bensin, maka sistem sekarang berusaha mengetahui apakah starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai hal ini, sementara tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka Sistem Pakar bertanya lagi ke klien: “Apakah starter dapat dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka tidak ada lagi aturan yang dapat membuktikan ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga Sistem Pakar berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada, dan kemudian melihat hipotesis berikutnya: ada_masalah_dengan_aki. Sudah diketahui (dibuktikan) bahwa mesin tidak dapat distarter, sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa lampu tidak menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya: “Apakah lampu menyala?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem ini mungkin berhenti sampai di sini, tetapi biasanya ada kemungkinan terdapat lebih dari satu solusi (misalnya terdapat lebih dari satu kerusakan), atau ada kemungkinan terdapat solusi lain yng lebih tepat, sehingga biasanya semua hipotesis diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar ini kemudian mencoba membuktikan bahwa ada_masalah_dengan_starter, namun dari fakta yang sudah diperoleh, yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang diberikan oleh Sistem Pakar adalah ada masalah dengan aki.
Secara lengkap, interaksi antara Sistem Pakar dengan klien mungkin seperti ini:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Fasilitas Penjelasan
Kebanyakan Sistem Pakar mempunyai fasilitas penjelasan yang mengijinkan klien untuk bertanya mengapa dia diberi suatu pertanyaan atau bagaimana dapat mencapai suatu kesimpulan. Pertanyaan dari klien tersebut dijawab dengan mengacu pada goal, aturan yang dipakai, dan data-data yang ada. Contoh pemakaian fasilitas penjelas dalam Sistem Pakar di atas dapat dilihat pada percakapan berikut:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Mengapa?
System Pakar: Saya mencoba membuktikan bahwa ada masalah dengan aki. Sudah ditunjukkan adalah tidak benar starter dapat dihidupkan. Sehingga jika tidak benar bahwa lampu menyala, maka ada masalah dengan aki. Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Klien: Bagaimana bisa?
System Pakar: Hal ini sesuai dengan aturan no 2: JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki bahwa tidak benar starter_dapat_dihidupkan sudah dijawab, bahwa tidak benar lampu_menyala sudah dijawab, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada_masalah_dengan_aki.

Fasilitas penjelasan berhubungan dengan pencatatan aturan apa saja yang digunakan untuk mengambil kesimpulan, dan menggunakan catatan tersebut untuk menyusun penjelasan. Pembangkitan penjelasan sederhana seperti contoh di atas bukanlah persoalan yang sulit, namun pemahaman klien terhadap penjelasan tersebut tidaklah sama, sehingga seringkali klien tetap tidak mengerti maksudnya. Hal ini karena biasanya penjelasan hanya meliputi pengetahuan yang dangkal atau hanya permukaan saja sebagaimana tercantum dalam autran yang dipunyai, bukannya pengetahuan yang mendalam yang mendasari aturan tersebut. Dalam contoh di atas, Sistem Pakar hanya mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan no 2, tetapi tidak menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut. Mungkin klien perlu diberi pengertian bahwa lampu dan starter dua-duanya menggunakan aki untuk menyalakannya. Hal penting lain adalah ketika klien gagal mengerti atau menerima penjelasan yang diberikan, biasanya Sistem Pakar tidak dapat memberi penjelasan dengan cara lain (tidak begitu halnya dengan seorang pakar yang mampu menggunakan kalimat yang lain untuk mencoba menjelaskannya).
2. Eliza
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis. Berikut ini adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien:
Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien: My name is Balza.
Eliza: I have told you before, I do not care about names.
Klien: I don’t have any money. That’s my problem.
Eliza: Why do you say your problem?
Klien: Because you asked me.
Eliza: Do any other reasons not come to mind?
Klien: No.
Eliza: You are being a bit negative.
Klien: Why?
Eliza: Please go on.
Klien: OK. I am bankrupt.
Eliza: How long have you been bankrupt?
Klien: A year.
Eliza: Please go on.
Klien: So, what should I do?
Eliza: Does that question interest you?
Klien: Yes, how can I make big money?
Eliza: You are sure?
Klien: Of course I’m sure.
...
3. Parry
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan diStanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviunya.
Psikiater: Why are you in the hospital?
Parry: I shouldn't be here.
Psikiater: Who brought you here?
Parry: The police.
Psikiater: What trouble did you have with the police?
Parry: Cops don't do their job.
Psikiater: What do they do instead?
Parry: Cops arrest the wrong people.
Psikiater: They arrest the right ones sometimes
Parry: The law should get those Italian crooks.
Psikiater: Are you Italian?
Parry: My background is British but I was born in this country.
Psikiater: Do you know any Italian crooks?
Parry: I try to avoid the underworld.... 


Contoh Tampilan


Sumber:

Sistem Pakar (Expert System) sebagai alternatif menyelesaikan masalah

Sistem Pakar (Expert System) sebagai alternatif menyelesaikan masalah yang biasannya dilakukan oleh seorang pakar/ahli.

     Perkembangan teknologi komputer dewasa ini semakin pesat baik perangkat keras maupun perangkat lunak, sehingga hampir sebagian pekerjaan manusia kini telah dapat diselesaikan dengan komputer. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komputer merupakan alat bantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu alasan mengapa komputer lebih cenderung dikatakan sebagai alat bantu manusia adalah kecepatan dan ketepatan prosesnya lebih dapat diandalkan. Keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru dimana dapat membantu meringankan beban pekerjaan terus-menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya kemudahan-kemudahan yang ditawarkan komputer, baik dari segi ketepatan maupun kecepatan informasi.
      Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang ditujukan pada pembuatan software dan hardware yang dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia. Dengan memahami mekanisme penalaran seperti manusia, diharapkan komputer benar – benar merupakan alat bantu yang berguna dalam memecahkan masalah yang memerlukan penalaran.

Sejarah Sistem Pakar dan Perkembanganya

PEMBAHASAN

A.Sejarah Sistem Pakar
Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas artificial intelligence pada pertengahantahun 1960. Pada periode ini, penelitian tentang artificial intelligence didominasi oleh adanyakepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkankemampuan komputer dapat menghasilkan performansi pakar atau setaraf dengan manusia super.Arah pengembangan dari sub bidang
artificial intelligence ini adalah general-purpose problem solver

Beberapa Kode Error di Google Play Serta Solusinya

eror
Salah satu hal menyebalkan saat menggunakan Android adalah jika tidak bisa mengunduh aplikasi di Google Play Store. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kapasitas simpan yang penuh, hingga penggunaan akun Google lebih dari satu. Dan untuk memudahkan analisa penyebab kesalahan yang terjadi, Google menyertakan kode error pada kesalahan tersebut. Melalui kode ini pengguna bisa mengetahui sebab serta solusi yang bisa diterapkan. Dari sekian banyak kode yang ada, kamu bisa menyimak beberapa kode error yang PCplus tampilkan berikut ini dan kerap terjadi di Google Play Store:

Aplikasi Yang Bikin Androidmu Jadi Mirip iOS

Bosan dengan tampilan Android launcher yang kamu gunakan? Ingin menggunakan iPhone namun terlanjur memiliki smartphone Android? Nah, daripada kamu mengganti smartphone, lebih baik ganti saja tampilannya agar mirip dengan iPhone. Google Play Store sendiri menyediakan ribuan aplikasi launcher yang bisa mengubah tampilan agar lebih menarik dan unik. Dari sekian banyak aplikasi yang tersedia, kami pilihan tiga aplikasi yang bisa kamu kombinasikan agar tampilan Androidmu bisa mirip dengan iOS7.

Tambahkan Fungsi Lain Pada Tombol Volume di Smartphone

ilustrasi
Akses cepat untuk mengaktifkan fungsi tertentu di Android bisa dilakukan dengan menampilkan aplikasi di layar Home Screen. Namun ada lagi cara yang lebih cepat untuk itu, yaitu melalui tombol fisik volume. Menggunakan aplikasi QuickClick, kamu tidak hanya bisa memfungsikannya sebagai pengatur suara saja tetapi juga fungsi tambahan lainnya. Dengannya kamu bisa mengaktifkan berbagai fungsi seperti mengambil video atau foto, menyalakan lampu senter, merekam suara, mengetik SMS, memulai panggilan, menjalankan aplikasi, serta mengatur konfigurasi. Berikut cara pengaturannya:

Agar Mengisi Baterai Smartphone Lebih Cepat

Lamanya waktu saat mengisi baterai smartphone memang terkadang bikin bete. Apalagi bagi kamu yang aktivitas kesehariannya berkutat dengan smartphone. Namun tahukah bahwa ada cara yang bisa dilakukan agar waktu pengisian baterai lebih cepat. Namun tentu saja cara ini tidak akan membuat proses pengisian menjadi secepat kilat. Tapi paling tidak kamu akan merasakan perbedaan waktu pengisian dibanding tidak melakukan panduan seperti yang PCplus tunjukkan berikut ini.

SISTEM INFORMASI PENDATAAN BUKU MENGGUNAKAN MODEL PENDEKATAN LINEAR SEQUENTIAL